Senin, 16 Maret 2015

Fashion hijab warna hitam yang Multikesan

Suatu sumber sejarah berbagai kesan hijab berwarna hitam .
Oleh: Indriyani Permatasari

Rasanya tidak ada yang menolak fashion hijab hitam tersimpan apik di lemari. Paling tidak, satu-dua helai, fashion hijab warna ini harus menjadi bagian dari koleksi fashion hijab Anda. Sama seperti fashion hijab warna putih, fashion hijab hitam senantiasa dibutuhkan, baik sebagai basic (dasar) maupun dress code pada acara-acara tertentu.

Kerudung atau scarf hitam, juga pashmina dan jilbab hitam, serta bergo, tunik dan gamis hitam menjadi padanan menarik bagi busana berwarna menyala. Meski terlihat terlalu kontras, namun kombinasi warna ini, hingga kini masih menjadi pilihan aman. Perpaduan jilbab scarf hitam akan menjadikan motif yang menarik. Begitu juga perpaduan motif dengan warna hitam jilbab dan bergo. Dan tidak ketinggalan pula warna hitam pashmina, gamis, dan tunic.

 Dan elzatta hijab sudah membuktikannya di acara show elzatta hijab di panggung catwalk IFW tahun 2013. Menggunakan fashion hijab hitam, baik dalam bentuk tunik maupun gamis, elzatta menampilkan sederet koleksi hijab elzatta. Paduan tunik dan gamis hitam dengan hijab elzatta yang aneka warna dan motif, membuat cuatan warna kontras justru menjadi pusat perhatian.

Si Legam di Pusaran Kata

kata hitam berasal dari berbagai macam bahasa. Di antaranya, blæc yang diturunkan dari Inggris kuno dengan makna, hitam dan tinta. Juga blakkaz atau terbakar dari Proto-Jermanik. Lalu bhleg dari Proto-Indo-Eropa dengan makna membakar, kilau, bersinar dan kilat. Lainnya, blaken (membakar) dari Belanda, dan phlegein (membakar, hangus) dari Yunani Kuno.
Dan hampir semua bahasa mengartikannya hitam adalah suatu yang identic dengan gelap,hangus,terbakar dan tinta. Ini karena hitam memang warna tergelap di antara deretan warna. ini adalah proses penyerapan cahaya, yang membuat hitam atau gelap atau warna yang bertolak belakang dengan warna putih.

Makannya hitam berkesan gelap dan suram, dan biasanya di kaitkan dengan kematian, kejahatan, sihir, kekerasan dan rahasia. Masyarakat romawi memakai warna hitam dalam suasana berduka. Hal ini semua di tandai dengan penggunaan toga gelap oleh hakim romawi pada abad ke-dua SM di dalam upacara pemakaman. Warna hitam juga digunakan dalam busana keluarga yang ditinggal wafat. Tak luput didalam puisi romawi juga kematian sering di ungkap dalam kata nigra hora/ jam hitam.

Pada abad pertengahan warna hitam biasanya menandakan hal yang jelek/ buruk atau dalam kesedihan, yang pastinya jauh dari kesan bahagia. Sampai di abad ke-12, terjadi perseteruan antara biarawan Cistercian yang mengenakan busana putih dan biarawan Benediktin yang memakai busana hitam. Piere Yang Mulia, kepala biara Benidiktin menuduh biarawan Cistercian ‘berlebihan’ dengan menggunakan busana putih. Oleh Saint Bernard, pendiri Cistercians dari Clairvaux, tuduhan ini dijawab, bahwa hitam justru identik dengan warna setan, neraka, kematian dan dosa. sedangkan putih itu warna kepolosa, kemurnian juga kebaikan.

Dan pada zaman perkembangannya warna hitam masih terkenal dengan warna suram dan juga menakutkan dan yang bertolak belakang dengan sebelumnya. Masyarakat Mesir kuno misalnya, justru mengasosiasikan hitam dengan hal positif sebagai tanah kaya yang dialiri Sungai Nil. Seperti halnya dengan sebutan emas hitam seperti di bagian masyarakat timur tengah yang sebagai lambang symbol tambang minyak bumi yang sangat berlimpah.

Hitam dalam Sejarah Fashion

Pada zaman Prasejarah warna hitam itu sudah ada. Terlihat dari lukisan-lukisan gua yang dibuat di era Neolitikum dan Paleolitikum. Contoh seperti di kota perancis yaitu Gua Lascaux yang telah mempunyai bukti sejarah yaitu warna hitam dari arang dan sebagian tulang yang dibakarnya dan Bekas gilingan bubuk oksida mangan. Sementara di abad ke-6 SM, seniman Yunani kuno, membuat tembikar berwarna hitam.

 Diabad pertengahan ini msesin cetak itu telah menjadi sinyal baik untuk sebagai tahap revolusi industri I. Dan dari penemuan hal ini berbarengan dengan inovasi mesin uap dan lahirlah peradaban baru yang yang membuat dunia ini jadi lebih berwarna.
Pada abad ini bangsawan dan para anggota kerajaan sangatlah jarang untuk menyimpan baju warna hitam. Dan mereka ini lebih menyukai warna cerah seperti merah. Warna hitam hanya terdapat pada bulu musang, yang acap dipakai sebagai jubah.

Tapi pada abad ke 14 cara pandang warna hitam mulai berubah. Ada kondisi yang mengubah cara pandang ini:

1. hadirnya pewarna hitam dengan kualitas tinggi.

2. Adanya hukum sumptuary di daratan eropa, yang melarang memaki warna hitam untuk pakaian mewah atau mahal kecuali dari kalangan bangsawan. Jubah merah menyala dari Venesia dan kain biru merak dari Florence, hanya boleh dipakai keluarga bangsawan.
Kondisi tersebut direspons oleh para bankir kaya dan pedagang dari Italia Utara dengan memakai jubah dan gaun hitam yang berkain mahal. Dan hal ini juga di lakukan para hakim dan pejabat Negara yang mulaim menggunkan jubah warna hitam.
Tidak disangka ternyata warna hitam ini bisa memberikan warna elegan. Keluarga kerajaan dan bangsawan tak mau kalah, mereka ikut memakai busana berwarna hitam. dan yang menggunakan warna hitam juga adalah Duke Of milan dan juga pangeran savoy .
sering berfikir hitam adalah sebagai warna yang berbau kejahatan, kegelapan dan sekarang seketika berubah menjadi symbol martabat, kekuasaan,kesederhanaan dan kerendahan hati. Kuatnya asumsi ini, membuat semua raja di Eropa dan pekerja pengadilan, menggunakan warna hitam di penghujung abad ke-16.

 Pada saat memasuki abad yang ke 18 yaitu zaman pencerahan eropa warna hitam sudah tidak lagi menjadi faforit dalam busana. Warna-warna pastel, hijau, kuning, biru, dan putih justru menjadi warna pilihan kelas atas dan bangsawan. Namun sehabis Revolusi Perancis, warna hitam kembali disuka. Tapi hal ini bisa jadi suatu perlawanan masyarakat perancis terhadap kemewahan yang dilakukan oleh keluarga kerajaan dan bangsawan yang sudah betahun-tahun.
Setelah itu pada abad yang selanjutnya dengan berkembangnya industry textile dan hadirnya penemuan warna hitam sintsis pakaian warna hitam bisa digunkan oleh masyarakat umum. Dan di abad inilah warna hitam semakin popular dalam peraturan untuk kalangan level atas dan menengah baik dieropa atau di America.

Pada saat abad ke 20 tahun 1950 warna hitam diartikan dalam dua kategori individualitas juga pemberontakan intelektual juga sosial . Geng-geng jalanan, geng motor sampai artis dan intelektual, mengenakan hitam sebagai bentuk protes terhadap nilai-nilai tertentu. Selebrasi hitam sebagai simbol pemberontakan mewarnai Film Wild One yang dimainkan Marlon Brando.
Sampai penghujung abad ke-20, hitam merupakan warna yang banyak diadopsi subkultur fashion punk, dan subkultur gothic. Kendati demikian, kesan hitam yang elegan dan berkarakter tetap eksis, berdampingan dengan kesan hitam lainnya dalam dunia busana.
sederet designer yang ternama contohnya membuat warna hitam menjadi menawan. Seperti coco Chanel yang berkata “Wanita sejatinya hanya memerlukan tiga hal: gaun hitam, sweter hitam, dan seorang pria yang dicintainya.” Sedangkan Gianni Versace warna hitam sebagai inti keanggunan dan kesederhanaan.” Tak ketinggalan Yves Saint Laurent yang menyebut hitam, media penghubung fashion dan seni.

Fashion Hijab Hitam
Dalam dunia fashion hijab, warna hitam juga menjadi salahsatu warna andalan. Warna hitam ini juga bisa untuk menghindari warna transparan yang dilarang dalam muslim. Dan hal ini mungkin bisa jadi alasan muslimah Arab, Iran, Irak dan lainnya pilih warna hitam untuk abaya dan niqabnya. Dan sekarang warna hitam sudah banyak digunakan untuk gamis, pasmina dan kerudung atau scarf. Warna hitam dipilih mereka pula untuk menampilkan kesan simple, tidak berlebih-lebihan.
Kendati kental nuansa suram, namun kesan elegan hitam senantiasa memikat hati. Dan hal ini yang membuat designer Indonesia sering memasukan warna hitam dalam koleksinya. seperti Ida Royani, dia diantara designer fashion hijab Indonesia yang menyukai fashion hijab warna hitam. Sederet karyanya didominasi fashion hijab hitam.

Desainer lainnya dari fashion hijab Indonesia, penyuka fashion hijab hitam, adalah Errin Ugaru. Didalam bukunya , 'The Black Side of Errin Ugaru' Errin mengatakan karyanya yang didominasikan fashion hijab hitam . Melalaui Fashion hijab warna hitamnya errin memberikan kesan kuat, misterius dan percayadiri.

 Pilihan warna hitam memang tidak ada matinya. Apabila di padukan dengan warna putih, cokelat tanah, biru tua dan abu-abu, warna hitamnya akan menjadi salahsatu warna basic. Dalam setiap aksi panggung runaway fashion hijab, hitam masih menjadi andalan warna. Pada pergelaran event Jakarta Islamic Fashion Week2013, banyak warna hitam putih yang mewarnai fashion hijab.
Itu bisa dilihat dari koleksinya rumah ayu yang menampilkan yang sudah menampilkan fashion hijab hitam putih dalam design gamis, kaftan,tunic yang terkesan modern dan wearable .

Kemudian ada Misan yang mengeluarkan warna hitam yang digabungkan dengan bahan cotton, chiffon, tulle, silk, dan brokat. Kesan retro tahun 20-an, berpadu kesan romantis dan mewah, mencuat dalam gaya busana yang diinspirasi dari film the Great Gatsby.

Juga Barli Asmara, yang menampilkan fashion hijab hitamnya fashionista tahun 40-an.
Tidak ketinggalan juga Adjie Notonegoro yang menampilkan siluet dan nafas Timur Tengah didalam koleksinya yaitu hitam putihnya .

1 komentar:

  1. Thanks gan article nya jangan lupa gan mampir website
    www.tasbatamjaya.com

    BalasHapus